Kamis, 05 Mei 2011

Ubuntu yang Disederhanakan: Elementary OS
Bagian III: Manajer Berkas

Selamat, sekarang karena sistem anda sudah terinstal anda resmi mulai masuk ke dunia Linux! Panduan di tulisan-tulisan saya sebelumnya bisa dipakai tidak hanya buat Jupiter, tapi juga buat turunan-turunan Ubuntu lainnya. Kalau anda perlu menginstal Ubuntu dan atau turunan-turunannya anda sudah tahu caranya! Saat panduan ini dibuat rilis Ubuntu yang sedang berlaku adalah versi 11.04 (dinamai "Natty Narwhal" atau singkatnya disebut "Natty")

dan karena Jupiter berdasarkan Ubuntu 10.10 (Maverick) Elementary tidak merekomendasikan untuk meningkatkan sistem anda pada saat manajer update menawarkan untuk menjalakan peningkatan (seperti yang digambarkan di gambar diatas), karena itu tolong jangan meningkatkan (upgrade) ke Natty atau anda akan merusak sistem anda. Tapi bagaimanapun juga anda bisa menginstal Natty dan mengaplikasikan tema dan tweak Elementary, anda juga bisa menginstal Maverick dan menggunakan tema dan rentasan-rentasan Elementary... seperti yang sudah saya bilang sebelumnya di tulisan pertama saya: Linux bebas untuk dikustomisasi! Tapi kita masih beberapa langkah untuk menuju kesitu. Kita akan mendiskusikannya nanti, sekarang mari kita pelajari hal pertama yang perlu anda ketahui mengenai Jupiter: Manajer Berkas (File Manager). Manajer Berkas adalah bagian yang sangat penting dari SO apapun karena dialah yang anda pakai untuk mengatur berkas-berkas anda dan menjelajah sistem anda. Seperti Ubuntu, aslinya Jupiter menggunakan GNOME untuk lingkungan meja (desktop environment) dan Nautilus adalah Manajer Berkas asli bawaan GNOME. Di Jupiter Nautilus dimodifikasi dengan beberapa peningkatan dan dinamai Nautilus Elementary (kita sebut saja "Nautilus" biar lebih pendek).

Klik Places > Home Folder untuk membuka Nautilus

dan ini adalah tampilan asli Nautilus menampilkan folder-folder dan berkas-berkas di folder rumah (home folder) anda. 

tapi saya lebih suka mengkostumisasi seperti yang anda lihat diatas.


Saya jelaskan komentar-komentarnya searah jarum jam:
  • Tombol-tombol navigasi (Navigation buttons): tombol-tombol untuk mundur, maju dan membarui (reload atau refresh) saat anda menjelajah sistem anda. 
  • Balok lokasi (Location bar): menampilkan posisi anda saat ini, anda juga bisa menggunakan balok ini untuk maju dan mundur. 

  • Tombol "Computer" ("Computer" button): membawa anda ke "Computer", anda akan melihat perangkat-perangkat penyimpanan yang terhubung ke sistem anda dengan gaya tampilan "perangkat: isi" ("isi" berarti "partisi").
  • Tombol modus tampilan (View mode button): untuk memilih antara modus tampilan Ikon-ikon, Daftar, atau Tampilan ringkas.
  • Tombol preferensi (Preferences button): untuk membuka menu preferensi.
  • Daftar folder-folder dan berkas-berkas (Folders and files list): tidak perlu penjelasan.
  • Tombol geser ukuran (Size slider button): tombol geser untuk membesarkan atau mengecilkan tampilan folder-folder dan berkas-berkas.
  • Balok status (Status bar): tidak perlu penjelasan.
  • Balok samping (Side bar): balok yang menampung lokasi-lokasi yang bisa anda jelajah.


    • Jaringan (Network): disinilah lokasi-lokasi di jaringan dikelompokkan, anda bisa terhubung ke lokasi di jaringan dengan cara menuju ke Places > Connect to Server... dan definisikan parameter-parameter yang diperlukan seperti jenis layanan, nama host atau alamat IP, nama pengguna, kata sandi, port, dan lain-lain.
    • Perangkat-perangkat (Devices): daftar isi (volume) di sistem anda. Kalau anda lihat panah kecil di sebelah kanan dari isi yang dinamai "DATA" itulah tombol unmount atau mengeluarkan (eject), di Windows anda mengenal ini sebagai "safely remove" atau sama dengan mengeluarkan sebuah perangkat untuk perangkat-perangkat yang bisa dikeluarkan misalnya cakram optikal. 
    • Bookmarks: di Jupiter ini diganti namanya jadi "Personal" (Pribadi), disinilah tempat dimana anda bisa menempatkan folder favorit anda untuk akses cepat. Ada satu folder spesial yang tidak bisa dihilangkan yang dinamai "Trash" (tempat sampah), di Windows anda mengenalnya sebagai "Recycle Bin". Klik "Trash" untuk melihat isinya lalu klik tombol "Empty Trash" untuk mengosongkan tempat sampah anda, atau kalau anda yakin tidak ada berkas penting di tempat sampah anda bisa langsung klik kanan lalu klik "Empty Trash"

              anda bisa menambah lokasi dengan tahan-lalu-jatuhkan sebuah folder
             atau menghapusnya dengan cara klik kanan dan klik remove.
    • Balok perangkat (Toolbar ): tidak perlu penjelasan.
    Anda tidak harus membuka folder rumah dulu untuk menuju lokasi lain, klik "Places" lalu anda bisa langsung menuju ke tempat yang anda mau. Tata letak diatas adalah kustomisasi saya, anda bebas mengkustomisasi sesuai dengan yang anda inginkan.

    Kustomisasi Nautilus


    Klik kanan di tempat kosong manapun di balok perangkat, biasanya disamping balok lokasi, lalu klik "Customize Toolbar..."

    Menu "Customize Toolbar" akan tampil, klik panah kanan untuk menambah tombol atau klik panah kiri untuk mengurangi tombol. Tahan-dan-jatuhkan tombol-tombol untuk mengatur urutan tombol-tombol.

    Untuk mengkonfigurasi lebih banyak aspek Nautilus klik ikon "Preferences", menu "File Management Preferences" akan tampil.


    Pada gambar diatas anda melihat tabulasi-tabulasi Views, Behavior, Display, List Columns, Preview, Media, dan Tweaks. Tabulasi Views (tampilan-tampilan): modus tampilan asli (default) Nautilus, kecuali anda sudah merubah tampilan dari sebuah folder menggunakan tombol-tombol modus tampilan (Nautilus mengingat modus tampilan terakhir sebuah folder) inilah tampilan asli bagaimana Nautilus akan menampilkan folder-folder dan berkas-berkas. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya anda akan punya pilihan untuk melihat menggunakan Tampilan Ikon, Tampilan Daftar atau Tampilan Kompak. 

    Tabulasi Behavior (tingkah laku): pilih "View executable text files when they are opened" (tampilkan isi berkas-berkas yang bisa dijalankan pada saat dibuka) kecuali anda tidak keberatan Nautilus selalu menanyakan apa yang dilakukan setiap kali anda klik sebuat berkas teks.


    Tabulasi Preview (pratinjau): Nautilus mempunyai kemampuan untuk menampilkan pratinjau berkas-berkas pada saat menggunakan modus tampilan "Icons", anda memiliki pilihan untuk selalu menampilkan berkas-berkas (termasuk berkas-berkas yang terletak di jaringan), berkas-berkas lokal saja, atau tidak pernah menampilkan pratinjau. Saya memilih "Never" (tidak pernah) untuk mempercepat sistem saya.


    Tabulasi Media: bagaimana Nautilus menangani media atau perangkat-perangkat yang tersambung ke sistem. Nautilus bisa bertanya kepada anda (Ask what to do), tidak melakukan apapun (Do Nothing), membuka folder (Open Folder) ke media tersebut. Anda bisa mengkonfigurasi Nautilus untuk menangani media menggunakan aplikasi yang diasosiasikan dengan tipe media, misalnya jika anda memasukkan sebua Audio CD Nautilus bisa otomatis membuka VLC media player. Anda juga bisa memilih untuk mematikan penanganan media otomatis dengan cara memilih "Never prompt or start programs on media insertion" (tidak pernah menampilkan atau memulai program pada saat media dimasukkan ke komputer) dan mematikan penampil media otomatis, kecuali anda tidak keberatan jendela baru Nautilus muncul setiap kali anda memasukkan media. Ini bisa membuat tidak nyaman jika anda memasukkan media yang berisi beberapa volume, masing-masing volume akan membuka jendela baru Nautilus, tapi ini kembali lagi terserah ke anda.

    Tabulasi Tweaks: disini anda bisa melakukan beberapa tweak ke Nautilus.

    Sekali lagi, seting-seting diatas adalah gimana saya seting Nautilus, anda bebas menentukan seting anda sendiri.

    Menyambung dan Memutuskan Cakram

    Yang anda lihat diatas adalah tampilan Nautilus saya yang sedang menampilkan "Computer" di modus tampilan ikon yang menunjukkan perangkat-perangkat yang tersambung ke sistem saya dengan volume yang sedant di-mount atau tidak. Di balok samping didalam kelompok perangkat-perangkat anda akan melihat perangkat-perangkat yang sedang di-mount, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya ikon panah keatas adalah untuk melepas mount atau mengeluarkan (eject) cakram sebelum anda melepasnya. Ini wajib, kehilangan data bisa terjadi jika media yang bisa ditulis (seperti flash disk dan cakram eksternal) tidak di-unmount sebelum anda melepasnya. Untuk volume dengan label (atau nama) Nautilus akan menampilkan namanya, tapi jika tidak dilabel Nautilus akan menampilkan ukuran volume.

    Untuk menampilkan detil folder dan atau berkas pilih, klik kanan, lalu klik "Properties". Anda bisa menggunakan tombol shift atau control kalau anda perlu memilih beberapa, dan inilah beberapa contohnya:

    Detil 2 berkas

    Detil 1 berkas

    Detil sebuah folder, anda juga akan melihat ruang sisa volume

    Detil sebuah volume

    Selanjutnya: Desktop, NetworkManager dan Manajemen Paket



    Selasa, 03 Mei 2011

    Ubuntu Yang Sederhana: Elementary OS
    Bagian II: Instalasi

    Di tulisan saya yang sebelumnya kita sudah belajar cara mempersiapkan dan membuat media live USB yang bisa diinstal dan anda sudah melihat tampilannya yang sederhana: sebuah panel di atas, sebuah dock dibawah, dan desktop yang bersih diataranya. Anda sudah menggunakan Linux saat anda melihat tampilan itu di komputer anda, tetapi seperti yang sudah saya katakan sebelumnya: yang anda pakai adalah live system! Sebuah live system mempunyai beberapa keunggulan, salahsatunya: anda bisa menancapkan ke komputer manapun dan langsung siap dipakai, tapi sebuah live system adalah sebuah sistem yang belum diinstal. Di bagian kedua panduan Elementary OS saya kita akan belajar bagaimana menginstal Jupiter ke komputer anda. Tapi sebelumnya, mari kita belajar partisi cakram. Ini wajib karena kita akan menginstal Jupiter ke sebuah cakram yang sudah menyimpan SO lain dan (kemungkinan besar) data anda.

    Partisi cakram, seperti yang dijelaskan di wiki, adalah tindakan untuk membagi sebuah cakram (Hard Disk Drive atau HDD) ke beberapa unit penyimpanan logikal yang disebut partisi, agar dapat memperlakukan sebuah cakram fisik seolah-olah menjadi beberapa cakram. Gambar dibawah akan memberikan penjelasan yang lebih mudah untuk dimengerti (seperti biasa, klik gambar untuk memperbesar):

    gambar diatas adalah tata letak cakram saya, sebuah cakram dengan kapasitas 80 GB. Dia mempunyai 6 buah partisi yang masing-masing dibuat untuk keperluan berbeda dengan kapasitas yang berbeda juga, kemungkinan besar berbeda dengan tata letak cakram anda. Pada dasarnya sebuah cakram bisa dibagi ke 4 partisi primer (3 buah partisi primer dan 1 buah partisi extended) dan 15 buah partisi logikal, cara paling mudah adalah membagi sebuah cakram ke 2 buah partisi primer (1 buah primer dan 1 buah extended) dan didalam partisi extended anda dapat membuah sampai 15 buah partisi logikal. Sebanyak apapun partisi yang anda buat anda hanya perlu ruang kosong yang belum dipartisi sebesar 15 GB (seperti yang dijelaskan di laman syarat-syarat spesifikasi Elementary) tapi saya hanya menggunakan 10 GB untuk partisi / (root) dan 700 MB untuk partisi swap. Kalau anda nggak punya sisa partisi kosong di cakram anda, ini yang sering terjadi, anda harus mengatur ulang cakram anda untuk membuat ruang yang belum di partisi untuk Jupiter.

    Langkah pertama: Menata Ulang Cakram Anda

    Anda bisa menggunakan program manajemen partisi yang anda inginkan (Partition Magic, Acronis Disk Director, dan lain-lain) atau menggunakan program yang sudah disertakan di Jupiter: GParted. Sebelum anda melanjutkan salin data-data penting anda dan jika anda merasa perlu anda bisa membuat salinan SO anda yang lain (anda bisa memakai CloneZilla, Norton Ghost, Acronis Disk Imaging, dan lain-lain) ke cakram lain, saya nggak perlu ngasih tau lagi yang saya tulis di DISCLAIMER di tulisan saya yang pertama. Anda juga perlu memastikan pada saat membuat dan atau mengatur ulang partisi prosesnya tidak terinterupsi. Ini biasanya terjadi karena mati listrik, karena itu pastikan anda menggunakan sumber listrik yang stabil menggunakan UPS atau kalau anda memakai notebook baterainya cukup terisi. Yang terakhir, kalau ada lebih dari 1 cakram yang tersambung ke komputer boleh dilepas dulu.

    Untuk memulai GParted klik System > Administration > GParted Partition Editor

    dan selamat datang di GParted! Wah! Apaan tuh maksudnya /dev/sda dan angka-angka? /dev adalah direktori masukan (disebut juga "folder") untuk perangkat-perangkat (devices) di Linux. Disinilah tempat dimana Linux menyimpan berkas-berkas perangkat-perangkat atau berkas-berkas spesial yang berlaku sebagai antarmuka untuk perangkat-perangkat untuk driver-driver perangkat-perangkat dan karena di Linux segalanya diperlakukan sebagai sebuah berkas anda akan menemukan banyak berkas didalam direktori /dev. Klik disini untuk informasi lebih banyak mengenai berkas-berkas perangkat-perangkat, kita mungkin akan mempelajari lebih lanjut nanti tapi untuk sekarang ini kita fokus ke cakram dan partisi. Di Linux informasi mengenai cakram disimpan di /dev/sdxy, x adalah huruf dan y adalah angka. /dev/sda berarti cakram pertama yang terdeteksi oleh BIOS, ini bisa bertambah ke b, c, d, dan seterusnya tergantung ada berapa banyak cakram yang terhubung ke komputer. Dan untuk y (angka) berarti jumlah partisi yang ada didalam cakram, 1 untuk partisi primer, 4 untuk partisi extended, sementara 5 dan seterusnya adalah partisi-partisi logikal. /dev/sda1 berarti partisi pertama dari cakram yang pertama, /dev/sda4 adalah partisi extended dan /dev/sda5 dan selanjutnya berarti partisi logikal didalam partisi extended. Anda juga melihat /dev/sda2 dan /dev/sda3 di gambar diatas, tata letak partisi cakram saya, ke depannya anda juga akan melihat /dev/sdb, /dev/sdc dan selanjutnya.

    Kalau tata letak cakram milik saya rumit gambar diatas seharusnya lebih sederhana, saya menggunakan cakram flash 8 GB. Ukurannya tidak sebesar cakram yang sebenarnya tetapi pada dasarnya sama, perbedaannya hanya di ukuran saja. Di gambar diatas ada 4 partisi: 1 partisi primer, 1 partisi extended dengan 2 partisi logikal didalamnya. Sekarang mari kita kembali ke GParted dan lanjut ke menata ulang cakram anda.

    Klik partisi manapun yang ingin anda perkecil, anda bisa memakai partisi apapun selama partisinya memiliki ruang kosong yang ukurannya cukup untuk Jupiter, lalu klik "Resize/Move". Saat anda selesai mengecilkan klik di ruang kosong, buat 1 buah partisi dengan ukuran 1 GB (untuk partisi swap) dan tambahkan 1 lagi partisi baru dengan ukuran 10 GB (untuk partisi /). Klik tombol "Apply" (tombol dengan icon centang) dan tunggu GParted menyelesaikan tugasnya. Tutup GParted saat sudah selesai, mari kita lanjutkan ke instalasi Jupiter. Catatan untuk partisi swap: idealnya ukuran swap adalah 3 kali lebih besar dari memori (RAM) komputer anda tapi saya nggak pernah menemui masalah menggunakan 1 GB atau lebih kecil untuk partisi swap. Yang terakhir tapi nggak kalah penting: jangan mengkonfigurasi partisi terlalu kecil karena Jupiter memerlukan partisi swap untuk menyimpan berkas image hibernasi, kekurangan ruangan di partisi swap akan menyebabkan komputer anda tidak bisa hibernasi.

    Langkah Kedua: Instalasi Jupiter

    Cari lalu klik icon install di dock, icon-nya adalah icon yang pertama di sebelah kiri.

    Pilih bahasa yang ingin anda pakai selama instalasi lalu klik "Forward" untuk melanjutkan, yang saya pakai bahasa Inggris. 

    Yang anda lihat di tampilan anda mungkin berbeda, tidak perlu kuatir kalau anda tidak melihat ada yang dicentang. Anda bisa menyambung ke internet dan memilih "Download updates while installing" (mengunduh pembaruan pada saat instalasi) tapi untuk mempercepat proses instalasi, terutama untuk mereka yang tidak memiliki koneksi dengan kecepatan tinggi, cara terbaik adalah menjalankan pembaruan nanti. Jika anda tidak membutuhkan dukungan MP3 atau memutuskan untuk mengkonfigurasinya nanti anda bisa tidak mengaktifkan "Install this third-party software" (instal perangkat lunak pihak ke 3), klik "Forward" untuk melanjutkan.

    Pilih "Specify partitions manually (advanced)" (konfigurasi partisi sendiri), lalu klik "Forward" untuk melanjutkan. Tunggu disk utility sampai terbuka, dan pada saat sudah terbuka...

    klik partisi 10 GB yang sebelumnya anda buat, lalu klik "Add".

    pilih "Ext4 journaling file system" di "Use as:", pilih "Format partisi" di kotak pilihan, pilih "/" di "Mount point:" lalu klik "OK"

    pilih partisi kedua yang sebelumnya anda buat untuk swap, lalu klik "Change".

    Pilih "swap area"  di "Use as:". Anda tidak bisa memilih "Format the partition" dan menentukan lokasi mount ke partisi swap, karena itu klik saja "OK". 

    Cek lagi tata letak partisi anda, terutama di bagian centang-centang di "Format?" karena itu adalah daftar partisi yang akan diformat pada saat proses instalasi, yang dicentang akan diformat. Jangan merubah konfigurasi boot loader, kita akan membahasnya nanti. Klik "Install Now" kalau anda sudah selesai.

    Proses instalasi akan melanjutkan menyalin berkas-berkas, di tahap ini anda harus menjawab beberapa pertanyaan untuk mengkonfigurasi sistem anda. Yang pertama konfigurasi zona waktu, klik di kotak masukan untuk mencari lokasi anda dengan cara mengetik, karena zona waktu saya Jakarta saya memilih Jakarta. Klik "Forward" saat anda sudah selesai.

    Tentukan jenis papan ketik anda, di gambar contoh diatas saya memilih USA. Klik "Forward" saat anda selesai.

    Jelaskan siapa anda ke sistem. Anda bisa memasukkan nama lengkap di "Your name", untuk "Your computer's name" anda tidak bisa menggunakan spasi dan simbol-simbol, syarat ini berlaku juga untuk "Pick a user name" (cara termudah adalah dengan cara memasukkan nama awal anda). Tentukan kata kunci anda di kotak masukan "Choose a password" dan ulang password anda di masukan "Confirm your password". Anda boleh memilih untuk otomatis masuk pada saat komputer menyala atau memasukkan nama pengguna dan kata kunci secara manual, anda juga menyalakan enkripsi folder home anda dengan memilih "Encrypt my home folder". Hati-hati melakukan ini karena tidak ada trik untuk mengembalikan file-file yang hilang karena anda lupa password yang digunakan untuk mengenkripsi. Karena saya lebih suka melindungi sistem saya dengan menggunakan password di BIOS saya set sistem saya untuk otomatis masuk. Klik "Forward" saat anda sudah selesai. 

    Itu saja semua yang perlu anda konfigurasi, tunggu sistem menyelesaikan instalasi. Anda akan melihat progress bar yang mirip seperti gambar diatas menampilkan pesan-pesan yang berganti-ganti, dan ketika sudah selesai...

    anda boleh memilih untuk tetap menggunakan live sistem Jupiter dengan mengklik "Continue Testing" atau menyalakan ulang sistem anda dengan cara klik "Restart Now". Saat anda sudah menyalakan ulang sistem anda akan ditampilkan pilihan menu boot, Jupiter otomatis sudah terpilih. Anda bisa tekan enter untuk melanjutkan atau menunggu sampai hitungan mundur selesai. Seperti versi live sistem Jupiter akan menampilkan icon "e" yang berkedip pada saat proses komputer menyala dan saat dia sudah selesai anda akan melihat tampilan yang sama seperti live sistem. Selamat, sistem anda telah terinstal!

    Senin, 02 Mei 2011

    Ubuntu Yang Sederhana: Elementary OS
    Panduan Sederhana Untuk Pemula Menggunakan Linux Yang Sederhana


    Selama beberapa tahun, kira-kira tahun mulai 2009, saya menggunakan Ubuntu. Ubuntu adalah salahsatu dari beberapa distribusi Linux yang paling populer, dan salahsatu alasan kenapa begitu populer adalah karena Ubuntu sifatnya yang bersahabat dengan pengguna (mudah dipakai). Sebelumnya untuk bertahun-tahun saya menggunakan beberapa distribusi, jadi kalau saya bilang "Ubuntu mudah dipakai" adalah karena sudah saya bandingkan dengan distribusi-distribusi Linux lainnya yang sudah saya gunakan sebelum 2009 (saya intensif menggunakan Linux sejak sekitar tahun 2000). Anda mungkin bertanya "kenapa Linux?". Yah... saya bisa memberikan beberapa jawaban, tetapi alasan utama kenapa saya menggunakan Linux adalah karena sifatnya yang bebas. Bebas untuk digunakan, bebas untuk dikostumisasi, dan siap pakai! Beberapa orang mungkin berpendapat "Linux sulit, saya pengguna komputer biasa rasanya saya nggak bisa". Ayolah... Linux bukannya sulit, cuma "asing". Begitu anda kenal anda pasti menyukainya!

    Sebelum kita lanjut ke Elementary OS mari kita melangkah ke belakang sebentar... apaan tuh Linux? Linux adalah sebuah Sistem Operasi (SO) dan salahsatu fungsi dari sebuah SO adalah untuk mengelola perangkat keras. Dia mengelola masukan-masukan anda dari perangkat-perangkat masukan (papan ketik, tetikus, mikrofon, webcam, dan lain-lain), dia mengelola yang anda lihat di layar tampilan, dia mengelola yang anda dengar di pengeras suara (speaker), dia mengelola berkas-berkas anda, dia mengelola koneksi anda ke jaringan, dia mengelola aplikasi-aplikasi yang anda gunakan, dan banyak tugas-tugas lainnya. Pendeknya bisa kita katakan: kita tidak bisa menggunakan komputer tanpa SO. Ada banyak Sistem Operasi, salahsatunya adalah Linux. Setiap SO memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak sempurna seperti manusia yang membuatnya, jadi nggak usah buang-buang waktu anda dengan bilang "Windows busuk! Saya capek kena virus, malware, yang gitu2 deh!" atau "Linux busuk! Mac OS jauh lebih bagus!" karena seperti yang sudah saya bilang baru saja: setiap SO memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya sudah melewati periode itu, jadi nggak usah repot mancing-mancing :) Klik disini untuk informasi yang lebih banyak mengenai Linux.

    Dan tanpa menunda lagi, mari kita lanjut ke Elementary OS (laman/wiki). Elementary OS berbasis Ubuntu yang sudah memiliki beberapa distribusi turunan, tapi tidak seperti turunan-turunan Ubuntu yang lain yang membedakan adalah Elementary OS menawarkan kecepatan dan kesederhanaan - alasan utama kenapa saya menawarkan anda untuk mulai menggunakannya dengan menulis panduan ini. Panduan saya cocok untuk anda yang ingin mulai menggunakan Linux, kita akan belajar langkah demi langkah mulai dari hal-hal yang sangat mendasar ke hal-hal yang anda perlu tahu bagaimana caranya menggunakan Linux untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk anda yang sudah mengenal Linux pasti gampang, anggap saja guide saya pengingat ke awal-awal saat dulu anda mulai belajar Linux.

    DISCLAIMER: saya nggak bertanggung jawab kalau anda kehilangan data dan atau mengalami kerusakan lainnya, tapi nggak perlu panik... kalau anda benar-benar mengikuti panduan saya semua bakal baik-baik saja.

    Langkah Pertama: Menyiapkan Media Boot Anda


    Klik disini untuk memulai mengunduh berkas ISO image. Kalau sudah selesai lakukan prosedur pemeriksaan MD5 checksum, di Windows anda bisa mengunduh berkas sangat kecil "md5sum.exe" disini dan salin berkasnya ke "C:\Windows\System32" menggunakan Windows Explorer atau command prompt. Buka command prompt dan jalankan seperti yang ditampilkan berikut ini (klik gambar untuk tampilan yang lebih besar):

    tampilan huruf drive dan path di command prompt anda kemungkinan besar berbeda, tapi anda harus memastikan hasil MD5 checksum harus sama persis: c0f612d3d2e8c8cddc6a72a80f5f6480 kalau nggak sama berarti entah bagaimana berkasnya rusak dan anda harus mengulang proses mengunduh. Anda bisa membakar berkas ISO image ke CD kosong, tapi saya sarankan anda gunakan flash disk USB karena kecepatannya jauh lebih cepat dibandingkan CD. Ada beberapa cara untuk menulis berkas ISO image ke flash disk, cara termudah adalah menggunakan UNetbootin. Klik disini untuk mengunduh. UNetbootin tidak menghapus berkas yang sudah ada di flash disk, karena itu agar hasilnya maksimal saya sarankan format flash disk anda sebelum digunakan. Flash disk saya kapasitasnya 8 GB, anda perlu menggunakan flash disk dengan kapasitas minimal 1 GB. Kalau ada berkas-berkas penting di flash disk salin berkas-berkas tersebut ke tempat lain sebelum anda melanjutkan karena mem-format disk AKAN menghapus semua isinya!

    Buka "Computer" atau "Windows Explorer", pilih flash disk yang akan anda gunakan untuk boot media, klik kanan lalu klik "Format"

    Namai flash disk "Jupiter" (nama rilis Elementary OS yang akan anda gunakan) atau gunakan nama lain, terserah anda. Klik di kotak pilihan "Quick Format", atau kalau anda mau menunggu lebih lama anda bisa membiarkan saja. Klik start,

    klik "OK" di kotak dialog peringatan, tunggu sampai proses format selesai. Cari lokasi berkas UNetbootin yang anda unduh tadi, jalankan programnya,

    pilih tombol radio "Diskimage", pilih "ISO" di menu pilihan, tentukan lokasi berkas ISO image Elementary OS yang sebelumnya anda unduh dengan cara klik tombol "...", pilih "USB Drive" di menu disk type, pilih huruf drive dari flash disk, klik "OK" untuk melanjutkan.

    Tunggu UNetbootin menyelesaikan prosesnya dan saat sudah selesai anda bisa memilih untuk menyalakan ulang komputer anda atau menutup UNetbootin.

    Langkah Kedua: Menggunakan Elementary OS

    Masukkan flash disk ke slot USB. Cek urutan boot di pengaturan BIOS komputer anda agar menggunakan USB sebelum Hard Disk Drive (HDD), atau anda bisa melakukan "tekan Fx untuk memilih boot media". Fx maksudnya tombol F1 sampai F12, tombol yang mana yang perlu anda tekan tergantung komputer yang anda pakai... perhatikan pesan-pesan BIOS  pada saat komputer anda dinyalakan untuk menemukan tombol yang benar. Nyalakan komputer anda, pilih "Try elementary without installing" di menu. Komputer akan memulai proses menyala, pada saat berproses anda akan melihat icon "e" (icon-nya Elementary) berkedip-kedip. Saat proses menyala selesai ini yang akan anda lihat:

    Selamat! Elementary OS anda siap untuk digunakan, yang saat ini anda gunakan adalah live system yang bisa di-install yang artinya bisa anda gunakan langsung (tanpa proses instalasi) dan dapat berfungsi sebagai media instalasi. Simpan flash disk ini karena anda akan memerlukannya untuk langkah berikutnya, flash disk ini juga dapat berfungsi sebagai media penyelamat... anda mungkin akan memerlukannya pada saat anda memperbaiki sistem anda yang sedang bermasalah.